Sampainya di sana. “King Julien ijinkan aku pipis di WC fakultasmu” aku sms temanku Indra, dia belajar di salah satu jurusan di sana.
Lalu aku masuk WC sana, di lantai 2 karena di lantai 1 ada tulisan “sedang di bersihkan” ya kepaksa naik ke lantai 2. Terasa ada getaran saat aku sedang pipis, mungkin itu sms dari Indra.
Selesai pipis aku cuci tangan, lalu aku buka sms tai. Ternyata benar saja itu dari Indra “iya mor, silahkan saja. Awas sabunnya jangan di makan ya.”
“Engga kok, aku tau itu makanan kamu, jadi aku ga abisin” aku balas sms indra.
“Iya makasih” balas indra
Aku ga bales sms indra karena aku sadar kalau aku lebih keren dari dia. Dan juga kalau aku bales bisa manjang, ga penting juga kan.
Saat keluar tolet aku tengok kanan kiri. Mungkin aja ada yang aku kenal atau yang kenal aku. Benar aja ada temen aku lagi di sana.
“Ngapain lu di sini, Gi ?” temen aku nanya.
“Cuma pipis aja” aku jawab. Lalu aku terlibat perbincangan dengan mereka tetang bagaimana cara kami menhadapi dunia baru di kampus ini. Kami punya cara yang berbeda untuk menghadapi dunia ini. Seperti aku pipis di tepat yang jauh, itulah caraku agar aku mudah beradaptasi dengan keadaan di sini. Karena saat aku berjalan menempuh jalan yang keras menuju gedung fakulta MIPA, aku harus melewati beberapa rintangan dan terik matahari yang menyengat.
Lalu temanku harus membiasakan diri makan di warteg yang paling murah. Dia sudah berkelana mencari warteg dengan harga paling murah dan makanan paling enak. Padahal biasanya dia makan masakan mamahnya di rumah, tapi sekarang dia tidak lagi di rumah. Dia harus bisa membiasakan melakukan semuanya sendiri.
Beres ngobrol aku pergi ninggalin temenku itu. Sebelum aku pergi, aku bertanya sesuatu padanya. “Di dunia ini, apa yang paling berat menurutmu ?” kataku padanya sambil menepuk bahunya “pikirlah dengan sebaik mungkin, maka kau akan mendapat pencerahan akan masalah dari kesendirianmu, kawanku.” Lalu tanpa menunggu jawabannya aku langsung pergi meninggalkannya. Semoga dia bisa menjawab dengan bijak.
Aku langsung pergi ke gedung fakultasku, tempat terbaik untuk menimba ilmu. Bukan cuma ilmu tentang bahasa dan seni, tapi juga ilmu tentang kehidupan. Suatu tempat dengan beragam orang dan kebiasaanya yang kadang tidak begitu normal di lihat. Suatu tempat dimana orang-orang cerdik berkumpul. Kesanalah tujuanku sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar