Jadi pada hari Kamis sekitar
pukul 02.40 pagi (ceritanya sedang
bulan Ramadhan) ini ada ribut-ribut di jalan. Bukan ribut jualan kolor atau
ribut ada demo masak tapi ribut ada yang berkelahi, saudara-saudara. Enggak tau
persis bagaimana kronologinya sampai bisa jadi begitu karena saat kejadian berlangsung
saya sedang tertidur lelap (enggak penting juga kan curhatannya). Tiba-tiba
mamah saya dari lantai satu loncat ke balkon nonton yang lagi ribut, dan dari
arah orang-orang yang sedang rame tersebut terdengar orang-orang menyebutkan
nama binatang, mungkin semua binatang yang hidup di Indonesia di sebut di sana,
ada komodo, kuskus, orang utan, dll.
Dan konyolnya lagi orang-orang yang tinggal di sana dan sekitarnya bukannya malah menelpon polisi atau
membantu untuk melerai kedua kubu yang sedang bertikai, tapi mereka lebih memilih untuk mengupdate status di
jejaring social seperti :
“suasana mencekam”
“ada yang sedang berkelahi”
“ih ada yang jualan anjing”
“ngapain si ganggu orang lagi tidur.”
Beruntung, ketika perkelahiannya
berhenti dan para parsipant lari terbirit pulang ke rumahnya masing-masing
untuk santap sahur, polisi datang membunyikan sirine. Semoga saja beberapa
orang partisipan tertangkap oleh polisi. Kalaupun tidak, setidaknya polisi
sekarang sudah bersiap-siap kalau-kalau terjadi hal seperti itu lagi. .
Jika kita lihat aktivitas yang
mereka lakukan memang tidak berguna. Berkelahi di saat subuh, mengganggu orang
yang sedang tidur, menjaga ketertiban umum, meresahkan warga, membuat anak
kecil menangis, melukai sesame manusia, dsb.
Apa yang di dapat oleh mereka? Engga aka nada yang tiba-tiba datang
terus ngasih mereka dus nasi buat sahur. Engga akan ada.
Namun jika kita lihat sisi positif dari pertikaian mereka, mereka
itu bisa di bilang kreatif. Karena seperti
sudah di sebutkan kalau kejadian ini terjadi saat bulan Ramadhan, atau biasa di
sebut bulan puasa. Biasanya saat sahur di bangunkan oleh nyanyian tidak jelas
dari anak-anak muda sekitar dengan ketukan bedug yang sangat membuat kesal (jujur
aja). Tapi mereka membangunkan orang untuk
sahur dengan cara lain, mereka berteriak-teriak dengan menyebutkan semua jenis anjing dari bulldog, cihuahua, shepherd,
sampai Tasmanian juga mereka sebut.
Cara tersebut selain bisa
membangunkan orang dari tidur, juga memberi
shock therapy untuk orang yang bangun. Karena tiba-tiba ada orang teriak
dengan kata-kata kasar saat subuh itu sesuatu yang sangat jarang terjadi. Yang biasanya
sahur setengah tidur atau mungkin sambil melindur setelah dengar orang-orang
tersebut mereka jadi lebih bergairah saat santap sahur (mereka jadi lebih
terbangun lebih tepatnya).
Terpikir oleh penulis, mungkin
cara seperti ini harus di terapkan setiap bulan ramadhan untuk membangunkan
sahur. Ini adalah cara yang efektif untuk membangunkan orang-orang yang tinggal
di pemukiman yang bangun sahurnya sedikit telat. Jadi dengan begitu mereka
(para partisipan) lebih berguna untuk masyarakat. Bener enggak tah? Enggak ya? Yaudah
deh.
Jadi mungkin konklusinya dari tulisan tidak jelas ini adalah, setiap
hal ada sisi negative dan sisi positifnya. Dari sesuatu yang sangat negative pun
kita masih bisa mengambil sesuatu yang positif. Terima kasih J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar