Salah
satu hal tersulit dalam hidup ini adalah mengutarakan apa yang ada dalam hati
pada seseorang yang kita sukai. Mengutarakan isi hati pada seseorang itu
seperti mencoba memuntahkan pelangi dari mulut, seperti memaksa mengeluarkan
isi perut kita untuk kita warnai dengan berbagai warna. Itu semua yang pernah
saya rasakan dulu ketika saya mencoba mengutarakan perasaan saya. Namun
mengucap dengan lisan sangatlah sulit, maka dari itu saya mencoba
mengutarakannya lewat tulisan.
Teruntuk
Mawar terindah.
Kau adalah bunga terelok yang pernah ku jumpai.
Dengan sabar dan telaten aku rawat kau yang sedang resah di
taman bunga.
Dari tiap tetesan air yang ku siramkan padamu, dari tiap
ocehan yang aku ucapkan,
Ada sebuah bentuk perhatian yang luar biasa yang kemudian
berubah menjadi rasa ingin memetikmu.
Namun aku sadar, memetikmu adalah suatu yang sulit untuk aku
putuskan.
Aku gamang, hai kau mawar.
Apakah kau harus ku petik?
Akhirnya aku putuskan untuk membiarkanmu.
Dan aku putuskan untuk tetap merawatmu, memberimu perhatian.
Tapi aku takut kau semakin layu dan tak berdaya.
Jadi aku tinggalkan dengan harapan ada orang lain memetikmu,
Menyimpanmu dalam vas terindah.
Tapi semakin ku menjauh darimu,
Semakin aku hawatir kau gugur dan hilang.
Maafkan aku, kau mawar, kau akan selalu jadi bunga terindah
di hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar