Beberapa
hari yang lalu aku membaca beberapa status di salah satu applikasi komunikasi
berbasis chating (sok tau) yang namanya berarti garis atau deretan atau barisan
atau apalah. Menurutku agak lucu juga. Jadi isi semua status itu kurang lebih
sama, yaitu menyoroti perubahan masyarakat di Indonesia sebelum dan sesudah
mereka keluar negeri.
"Uuuh
wow! dari luar negeri, bro, ngeri kali. Tau darimana, lu?"
Iya
lah, kan paragraf awalnya (iya paragraf, soalnya itu panjang banget) bilang
kalau mereka baru pulang dari Australia, Inggris atau Amerika. "Wew banget
kan!". Orang-orang tersebut disana untuk belajar, kuliah lagi, enggak
kayak aku yang s1 disini aja susah tembusnya ("kamu malas sih"). Yah
mereka di sana mungkin lebih dari setahun. Beberapa dari mereka mengaku
mendapat kerja disana juga, atau biar lebih asik mereka mendapat cinta
(inisiatif aku menyebut cinta disini). Makanya mereka lama di luar. Walaupun
mereka di luar aku yakin mereka mengikuti perkembangan di Indonesia. Kan ada
Internet.
Lalu
di paragraph selanjutkan mereka bilang kurang lebih mereka kecewa, bingung,
marah, emosi dan segalanya. Aku bingung, aku marah, aku emosi, aku kecewek…
(iyah Kecewek daripada kecowok!). Begitulah ungkapan hati mereka. Mereka merasa
seperti itu karena perubahan masyarakat yang tidak sesuai harapan mereka. Yah aku
dapat mengerti betapa mereka kecewa karena harapan mereka untuk melihat
masyarakat yang cerdas tidak terpenuhi (bukan berarti saya bilang masyarakat
kita bodoh yah J ).
Yah kawan-kawan,
kalian lama di luar negeri lalu kalian mengkritik kami (aku juga kan bagian
masyarakat). Aku yang s1 di dalam negeri enggak lulus-lulus dan bercita-cita
ingin bersekolah keluar negeri (amin) harus bersabar dengan perubahan ini.
Kalian juga kan bagian dari masyarakat, dan kalian mempunyai kapasitas untuk
merubah masyarakat. Masyarakat kita bakal lebih percaya pada kalian yang
mempunyai pengalaman pernah belajar diluar. Daripada kalian mengoceh di media
sosial (seperti yang saya lakukan sekarang).
Aku
sih cuma mau bilang, perubahan itu pasti terjadi entah itu ke arah mana. Selama
kalian di luar negeri mungkin kalian tidak akan merasakan perubahan tersebut. Bukan
berarti kalian saja yang kecewa. Banyak kok yang tinggal dalam negeri yang
lebih kecewa dari kalian. Beginilah adanya. Jadi intinya sih, mari bersama-sama
kita ubah arah perubahan ini ke arah yang positif.
“Sok
bijak lah, kamu. Kayak udah pinter ajah”
Iya aku
emang bukan orang penting. Aku mengaku anak S1 tapi tulisannya masih
kayak anak SMA. Mari kita berceloteh aja. Jangan saling menghina. Karena belum
tentu kita lebih baik dari yang kita hina(cieeeee, kiwwww).
Doakan saya
cepat lulus.
Dengan hormat;
Logika
Anbiya, belum lulus S1.