Aku bangun tidak pagi. Kemarin malam pikiranku
bergulat dalam pergulatan pemikiran yang dalam. Aku bangun dengan suatu
penyesalan. Untuk apa pikiranku terus memikirkan perempuan itu. Masih banyak
ikan di laut. Masih banyak pohon di Bumi (tidak begitu banyak juga sih, tapi ya
lumayan).
Satu hari berlalu menjelang pertemuanku dengan
perempuan itu. Apakah aku berani untuk bertemu dengannya? Apakah aku berani
berbicara dengannya? Berdoalah pada Tuhan karena dia bisa memberimu keberanian.
Satu hari tanpa menghhubungi dia aku sudah mulai
kesepian. Terbesit dalam benak untuk menghubungi perempuan yang pernah
bersemayam dalam hati beberapa tahun silam. Apakah dia masih memikirkanku?
Apakah dia masih mengharapkanku? Tapi sebelum semua ini jelas, aku tidak akan
membuka pintu untuk perempuan lain.
Hari ini juga aku ingat perasaan saat membuat
kerajinan burung kertas. Selama seharian aku membuat burung kertas dan semua
jadi syahdu. Pikiranku tenang dan senang. Segala yang aku pikirkan hilang.
Malam harinya tanganku mengetik tuts di handphone
tanpa aku suruh. Tanganku seperti mempunyai kehendak bebas untuk melakukan
apapun yang ia sukai. Aku tidak bisa mengendalikan tanganku sama liarnya
seperti pikiranku tidak bisa dikendalikan.
Aku berhenti membuat burung kertas setelah aku
memutuskan untuk menulis ini. Aku harap tidurku nyenyak. Selamat malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar