Minggu, Maret 13, 2011

MIMPI

Sinar mentari pagi membangunkanku dari tidurku, ternyata aku lupa menutup gorden kamarku. Serentakku terbangun. Pagi semakin indah saat kudengar nyanyia burung milik ayahku yg dia simpan di dpn balkon kamarku. Tetapi pagi ini menjadi suram saat kulihat jam tangan dan aku sadar kalau aku sudah terlabat pergi ke sekolah.

Segera ku menyerbu ke kamar mandi yang ada di depan pintu kamarku. Setelah aku berada dalam kamar mandi perutku terasa sakit. Aku berkata pada kloset "wahai sang kloset, bolehkah badanku yg hina ini berjongkok di atasmu ?" sang kloset menjawab "silakan wahai manusia, dengan senang hati aku akan mengangkatmu". Sesudah ku buang semua curahanku pada sang kloset, aku segera mandi, kuguyur badanku seperti orang yg sedang memadamkan kebakaran.

Setelah selesai mandi, ku pakai sergam kebanggaanku. Kemeja putih dengan celana abu abu yg selalu kukenakan saat hari Senin, Selasa, dan Rabu. Aku langsung pergi ke sekolah dengan motorku si Jagur, ku kebut si jagur secepat angin sampai aku merasa seolah sedang terbang di jalanan. Seraya aku teringat "aku lupa isi bensn". Ku kunjngi tempat pengisian bensin terdekat yg ada.

Isi bensin pun telah ku lakukan, si Jagur sudah kenyang. Langsung kembali ku pacu si jagur yg kotor menuju sekolahku dengan kecepatan penuh.

Sesampainya di sekolah, kulihat sang pengurus kesiswaan berdiri di depan pintu gerbang. Bisa kulihat dari matanya yg tajam seakan menyayatmu dengan tatapannya. Segera ku hentikan si Jagur di depannya.

"Jam berapa sekarang ? kenapa kamu telat ?" Suaranya yg lantang dan sedikit serak menusuk langsung ke telingaku. "Maaf pak" ujarku "tadi saya kesiangan" "ya sudah cepat masuk"

Betapa bahagianya diriku karena aku tiba pas saat bel masuk d bunyikan.Saat tiba di kelas, aku teringat kalau aku belum membereskan buku untuk pelajaran hari ini. Saat itu pula guru ekonomi masuk. Dia menanyakan PR yg dia berikan minggu kemarin. Guru itu seorang perempuan, dia cantik, pintar dan konsekuen dengan perkataanya.

“Ada PR kan ? yg belum mengerjakan tolong segera keluar”

Tak kusangka semua teman sekelasku sudah mengerjakannya, hanya aku yg belum mengerjakan. Tadinya aku akan memberikan alasan andalan setiap siswa yg tidak mengerjakan tugas mereka, yaitu “bukunya ketinggalan”. Tapi tidak kulakukan walau memang benar buku ekonomiku ketinggalan, walaupun aku bawa buku itu tetap saja aku belum mengerjakannya.

Ah, Akhirnya bel istirahat berbunyi. Semua siswa dan siswi segera berhamburan keluar dari ruang kelas mereka dan serentak menyerbu kantin yg hanya seluas lapangan basket, bias terbayang bagaimana sesaknya tempat itu saat smua siswa dan siswi ada di sana di tamah dengan bangku bangku kantin yg lumayan panjang dan besar.

Saat itu aku sendirian memsan sepiring nasi kuning “wahai kau penjual nasi kuning, sudikah kau untuk memberiku sepiring nasi kuning dan aku akan memberikan 3 kertas senilai Rp.3.000,00 padamu” penjual nasi kuning itu pun menjawab “dengan senang hati ku tukarkan piring yg penuh nasi ini dengan 3 lembar kertas yg ada padamu wahai siswa yg sedang kelaparan”.

Setelah percakapan itu ku duduk d bangku merah dengan bnyak tulisan-tulisan curahan hati para siswa. Ku makan nasi kuning (tidak dengan piringnya) itu dengan lahap karena memang aku belum sarapan tadi pagi.

Saat itu juga teman teman kelasku dating menghampiri, aku tidak tau apa yg mereka inginkan, apa mereka ingin merebut makananku atau mungkin mereka ingin melemparkan makananku. Tapi tidak mungkin mereka lakukan itu padaku.

Ternyata mereka hanya mengjak mengobrol. Saat itu juga temanku Danil menceritakan kisah yg dia alami semalam.

“Tadi malam aku melihat hantu di depan jendela kamarku”

“Wah ? bagus dong” ujarku dengan mulut penuh nasi.

“Eh. Serem tau…. Dia kaya cewe pake baju putih panjang. Semaleman aku enggak tidur, aku sembunyi di bawah selimut”

“Masa si ? terus gimana lagi ?” itu temanku yg lain yg berbicara.

“Dia mengetuk jendela kamarku, ku intip sedikit. Tangannya kurus, matanya menyala seperti kobaran api yg bakal ngebakar kamu hidup hidup”

“Terus ?” kataku itu yg baru beres makan.

“Ternyata itu adalah………….”

“TITUT TUNGTANG DUT” Belum selesai Danil berbicara bel tanda masuk kelas sudah berbunyi, suaranya sangat memekakan telinga. Dan aku bertanya Tanya, mengapa bel sekolahku aneh sekali ? . Kami semua masuk kandang kami.

Lalu pelajaran selanjutnya pun dimulai, semua berjalan lancar sampai akhirnya bel pertanda pulangpun di lantunkan bunyi aneh yg sangat tidak ingin ku dengar.

Ku pergi menemui sang jagur yg berwarna merah dengan strip kuning dan berwarna hitam d pinggirnya. Ku hidupkan sang kuda besi yg tertidur itu hingga dia siap untuk berpacu d jalanan kembali menuju tempat yg kusebut rumah.

Sesampainya d rumah aku langsung pergi kekamar tidurku yg berada di lantai dua. Sejenak ku terbaring di kasurku yg nyaman seperti gumpalan awan yg empuk. Ku teringat sesuatu yg tidak ingin aku lakukan. Akhirnya ku angkat badanku karena aku akan mengerjakan soal matematika salah satu pelajaran yg kusukai.

Saking senangnya aku mengerjakan soal ini aku lupa sudah berapa jam aku mengerjakan tugasku ini. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 17.45, gema adzan magrib menyadarkanku dari kerasukan akan matematika. Segera ku ambil wudu dan bersimpuh padaNYA.

Selesai shalat aku terpikir akan cerita danil. Sedikit demi sedikit aku merasakan hawa dingin yg membuatku merinding, keringat dingin mengucur deras di seluruh badanku. Kali ini aku tidak lupa menutup gorden jendela kamarku yg biasanya tebuka.

Orang tuaku memanggilku. Ada pa mereka tiba tiba memanggil ? mungkin mereka akan memberikanku sebuah hadiah, yg benar saja. Ternyata mereka hanya memberitauku kalau mereka akan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk saudaraku yg sedang sakit. Mereka berpesan agar aku diam di bawah dan tidak diam di kamar.

Sesudah orang tuaku pergi, kenyalakan TV yg ada di depanku. Setelah TV menyala, aku pergi ke dapur berharap ada sebagian kecil makanan dalam kulkas. “Wahai kau sang kulkas adakah sedikit makanan didalammu yg ingin kau berikan padaku yg tidak berharga ini ?” kulkas menjawab “kau manusia, apalah artinya makanan ini bagiku ? walau banyak makanan enak dalam tubuhku ini, tetap saja aku tidak dapat merasakannya. Jadi ambilah wahai manusia, ambilah bila makanan dalam tubuhku ini berguna bagimu” “terimakasih wahai kau kulkas yg bijak, aku tidak akan melupakanmu”.

Beberapa jenis makanan sudah ada di depan mata, kini saatnya menikmati apa yg orang lain sebut sebagai “nikmat dunia”.

Asik sekali saat ku makan makananku ini, samapai aku lihat jam dinding yg menunukan pukul 21.58 WIB. Aneh sekali orang tuaku belum pulang, mungkin mereka sedang berjalan jalan mengingat masa masa indah mereka sebelum menikah.

Rasa ngantuk sudah tak bias terbendung, tetapi orang tuaku belum pulang. Kuputuskan untuk terjaga semalaman. Malam sendu ini sendiri, teringat akan cerita kawanku Danil. Seraya bulu kudukku berdiri.

Tak sadar aku tertidur di kursi yg tadinya aku duduki, mimpiku berawal indah. Tapi tiba tiba mimipiku jadi buruk ketika ku melihat sesosok makhluk yg menyeramkan. Serentak ku terbangun, kulihat pintu dapur terbuka dan menghempaskan angin malam yg sangat dingin hingga menusuk sampai ke tulang. Kulihat jam dan ternyata baru pukul 23.21WIB, dan orang tuaku masih belum pulang juga.

Saat ku tutup pintu dapur aku mendengar suara langkah dari luar. Kira kira siapa orang yg jalan jalan tengah malam begini ? mungkin orang orang yg sedang ronda malam. Lalu terdengar sesuatu yg membuat semua bulu kudukku berdiri. Suara yg berasal dari kamarku di lantai atas.

Kukumpulkan semua keberanianku, aku pergi ke kamar. Lalu dari arah balkon ada sesuatu yg mengetuk-ngetuk jendela. Teringat kembali cerita Danil, saat dia menceritakan kejadian aneh yg dia alami.

Secara samar kulihat sepasan bola merah menyala dari balik jendela. Seketika keringat dingin menghambur dari badan ini. Dada ini serasa di tusuk oelh sebilah pedang. Rasanya ingin sekali berlari, namun kaki lemas tak bias bergerak saat melihat sepasang mata merah menyala seperti sebuah pemicu yg akan meledakanmu.

Akhirnya aku bergerak dan segera pergi keluar kamar. Terus berlari hingga hampir sampai di tangga kayu rumah orang tuaku, kenapa rasanya rumah ini menjadi seluas lapangan sepak bola. Tak kuat lagi ku berlari hingga akhirnya aku berhenti untuk menarik nafas. Tapi saat ku lihat kea rah belakang, tangan kurus yg sperti hanya tulang berbalut kulit mendekati tubuhku. Tangan yg penuh dengan darah dan luka yg aneh yg siap untuk segera merobek kulitmu. Dari balik kegelapan lorong lantai 2 rumahku, kulihat sepasang bola merah terang. Kali ini ku yakin itu adalah sepasang mata, karena ku lihat sedikit pupil nerwarna hitam aneh yg seakan ingin sekali membunuhmu dengan satu tatapan yg langsung menusuk menuju jantungmu.

Kuturuni tangga dengan cepat karena tidak ingin tertangkap oleh makhluk itu. Aku terjatuh saat menjejaki anak tangga kelima. Aku terjatuh sampai akhirnya ku raih pinggiran tangga, dan aku mulai menuruni kembali tangga kayu yg terasa sangat panjang. Walaupun sakit terasa karena kaki kiriku terkilir saat terjatuh, aku melanjutkan pelarianku. Berjalan secepat mungkin dengan sempoyongan. Akhirnya aku masuk kedalam kamar mandi yg ada di pinggir kamar orang tuaku.

Sesaat terasa aman diam di dalam sana, namun air kloset tiba tiba berubah jadi merah, lampu kamar mandi mati, dan daari dalam kloset muncul tangat penuh dengan luka sayatan dengan darah dan air yg bercampur di tangan itu. Segera kutinggalkan kamar mandi itu. Aku berlari kembali ke ruangan tengah tempat aku menonton TV tadi. Layar TV berubah jadi merah darah, lalu keluar sosok yg aku lihat saat aku berada di kamar tidur.

Kali ini kulihat jelas sosok itu, berambut panjang berwarna hitam. Rambutnya seperti blm pernah keramas selama seratus tahun. Dan mata merah menyala itu kini jelas, pupil hitam aneh menengok ke segala arah, selain itu satu mata yg terdapat di dahinya kini terbuka. Tatapan mata itu lebih menyeramkan dari dua mata lain. Tatapan mata itu langsung menuju ke arahmu dan seakan mengatakan “ingin sekali ku makan kau hidup hidup”.

Kulihat wajahnya, wajahnya benar benar mengalihkan duniaku. Wajah kurus dengan lubang penuh belatung mengerogoti di pipi sebelah kanan. Di bagian lain wajahnya kulihat sobekan dari arah pelipis kiri hingga pipi dipiinggir mulut. Tapi sama sekali tidak aku lihat hidungnya, apa mungkin semasa dia hidup dia manusia berhidung pesek atau memang hidungnya sudah hilang ?

Setelah itu, setelah ketiga matanya menatap ke arahku, makhlu itu mendekati badanku yg tidak bisa bergerak karena ketakutan. Dia membuka mulutnya, semerbak aroma tak sedap tercium dari mulutnya, kapan terakhir kali dia menggosok gigi ? tapi tidak ku tanyakan padanya karena sepertinya dia bukan tipe yg suka ditanyai tentang berbagai macam hal.

Badannya tinggi, memakai jubah putih kusam yg terdapat bnyak noda darah dan lumpur. Mungkin dia senang berkubang di kuburannya.

Dia angkat tangannya yg kurus, terlihat seperti daging yg sudah lama membusuk, bau busuk dari tangannya atau mungkin dari ketiaknya. Apa dia tau produk baru yg di sebut deodoran ? Makhluk ini benar benar tidak tau apa itu mandi sehat.

Seketika tangan itu langsung mencekik ku, aku tak bias berbuat apa apa. Satu yg ku perbuat hanyalah menutup mata. Lalu terdengar suara serak, aku tebak jika itu adalah suara makhluk bau itu. Dia berkata “Anbiya….. Anbiya…..” darimana dia tau namaku ?

Kubuka mataku dan kulihat ternyata itu mamahku, ternyata itu hanyalah mimipi. Aku lupa mengunci pintu. Kali ini aku bersyukur aku masih hidup, dan kejadian tadi hanya mimpi. Tapi yg temanku Danil alami itu apa benar benar terjadi atau hanya sekedar bualan yg dia buat buat ? Tak tau lah aku, aku tidak peduli. Kali ini aku pergi ke kamar dengan perasaan sedikit takut campur ngantuk. Sekarang aku beranikan diri untuk tidur sendirian di kamar.

Walaupun aku merasakan ada sesuatu yg sedang memperhatikanku di balik balkon. Bodo amatlah, yg penting searang aku tidur nyenyak dan tidak lupa untuk berdoa………..

2 komentar:

  1. hahahaha ogii ternyata cuma mimpi , aku sampe udah degdegan bacanya --"
    eh tapi asa gak masuk akal banget ada kulkas bisa ngomong?tp gpp deh somplak wkwkwk ayoo gi bikin lagi lah !hahahaha ogii ternyata cuma mimpi , aku sampe udah degdegan bacanya --"
    eh tapi asa gak masuk akal banget ada kulkas bisa ngomong?tp gpp deh somplak wkwkwk ayoo gi bikin lagi lah !

    BalasHapus
  2. hahaha
    o yah ? kamu kebawa alur ceritanya ma ?
    eh WC jg ngmong loh d awal cerita.. hha

    BalasHapus